Senin, 07 Januari 2013

Apa Kata Dunia? Kalo Bapaknya iya, Anaknya Tidak



          
        Tamu adalah raja.   Ya mungkin memang dijalankan dengan baik dipondok putri tempat saya mondok jika ada tamu  atau wali santri datang menyambangi anaknya. Mereka diberi pelayanan dan penghormatan. Namun bagaimana sikap para pengurus putri tersebut pada anaknya wali santri alias antri yang mondok ??..........uuuuh kami merasa seperti menjadi anak tiri dalam opera ratapan anak tiri. Sudah sangat jelas terasa bahwa adanya diskriminasi service yang diberikan. Bukan tuntutan tentang kamar arama, fasilitas kamar mandi, ataupun fasilitas yang lain, namun sambutan yang baik ketika kami membutuhkan bantuan pengurus dikantor pondok. Bukan hanya aya yang merasa, namun mayoritas santri pun sudah pernah menerima sambutan cuek pengurus tersebut.  Seperti contoh
   Suatu hari saya pergi kekantor pondok untuk menguru surat izin berobat untuk adik kelas yang sakit. Dikantor pondok hanya ada dua orang pengurus yang sedang mengutak atik komputer.
  “ ukh, mau izin berobat,,,,” mulai saya
Dibalasnya pertanyaan saya dengan tatapan aneh
  “ sakit apa?”
  “sakit gigi, harus secepatnya dicabut”
  “nanti, nunggu dulu saya panggilkan pengurus bagian kesehatan”
Saya pun memilih menurut. Namun setelah setengah jam menunggu tidak kunjung datang pengurus yang kami tunggu.
   “ukh, bisa sekarang?”tanya saya lagi. Lalu dengan tanpa rasa berdoanya seorang dari mereka menjawab
   “oh…iya, pengurusnya lagi pergi, lain kali aja ya…..”
Ingin rasanya saya jambak kerudungnya. Etengah jam saya membuang wajtu untuk sesuatu yang tidak berhasil..Padahak mereka pun tahu bahwa jadwal santri memang padat.
    Satu contoh pppppun cukup kan??
    Lalu apa bukan seperti dalam sinetron cuplikan diatas, jikaaa pelayanan yang seharusya didapatkan santri hanya didapatakan wali santri. Apa kata dunia??? Kalau bapakya iya anaknya tidak???
        Ter……la……lu……(versi rhoma irama)
Red.(whyz)


1 komentar: